Pages

Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka







PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Standar Kompetensi :
    1.    Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka

Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka

1.       Pengertian idiologi menurut para ahli :

            a. Nicollo Machiavelli dalam bukunya berjudul  IL Principle dikatakan,bahwa:

         Idiologi adalah pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menyembunyikan dan               mempertahankan kekuasaan dengan memamfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya.

            b. Louis Althusser, idiologi adalah pandangan hidup sebab idiologi mengajarkan     pada setiap orang tentang bagaimana cara menjalankan hidup di dunia bukan mengajarkan apa itu dunia.


Pengertian idiologi secara luas dan sempit :

            Dalam arti luas :
Idiologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir ataupun bertindak sebagai pedoman hidup dalam semua segi kehidupan, baik pribadi maupun umum.

            Dalam arti sempit :
Idiologi menunjuk pada pedoman baik dalam berpikir maupun bertindak sebagai pedoman hidup dalam bidang tertentu. 

            Sebuah idiologi dapat bertahan dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam masyarakan apabila idiologi itu memiliki 3 dimensi, yaitu :

(1). Dimensi Realita
 yaitu kemampuan sebuah idiologi untuk mencerminkan realita yang hidup dimasyarakat dimana ia lahir atau kenyataan saat awal kelahirannya.

(2).  Dimensi Idealisme 
yaitu kemampuan sebuah idiologi untuk dapat memberikan harapan-harapan kepada masyarakatnya untuk mewujudkan masa depan yang cerah melalui pembangunan.

(3).  Dimensi Fleksibelitas 
yaitu kemampuan suatu idiologi dalam mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya dengan menemukan tafsiran-tafsiran sesuai dengan kenyataan baru yang muncul dihadapannya.

Catatan :

            Idiologi negara bukan idiologi milik negara, tetapi idiologi negara adalah gagasan fundamental mengenai hidup bernegara.  Oleh karena itu Pancasila sebagai Idiologi negara adalah gagasan fundamental mengenai hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya milik negara atau rezim pemerintah.
Idiologi negara Indonesia,adalah Pancasila

2.    PENGERTIAN PANCASILA :
    A.          PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS :
Pancasila , berasal dari bahasa Sansekerta ( India ), yaitu bahasa yang digunakan oleh kasta Brahmana, yang terdiri dari dua kata yaitu :
·          Panca , yang artinya lima
·          Syila, yang artinya batu sendi, alas atau dasar
Jadi, secara etimologis kata PANCASILA berarti berbatu sendi lima.

Yang dimaksud dengan berbatu sendi lima tersebut, sesuai ajaran Budha adalah merupakan lima aturan ( larangan ) atau five moral principles,
 yang meliputi :
·          Janganlah mencabut nyawa makhluk hidup / membunuh
·         Janganlah mengambil barang yang tidak diberikan / mencuri
·          Janganlah berhubungan kelamin / berzina
·          Janganlah berkata palsu / berdusta
·          Janganlah meminum -minuman yang menghilangkan pikiran / minuman keras

Pada saat agama Islam mulai tersebar ke seluruh Indonesia maka sisa – sisa pengaruh ajaran moral Budha ( pancasila ) ternyata masih tetap melekat dalam kehidupan masyarakat Jawa, yang dikenal dengan istilah lima larangan atau lima pantangan moralitas, yaitu dilarang :
·          Mateni, artinya membunuh
·          Maling, artinya mencuri
·          Madon, artinya berzina
·          Mabok, artinya meminum -minuman keras atau menghirup candu
·          Main, artinya berjudi

Karena semua huruf awalnya adalah huruf “ M” maka lima prinsip moral tersebut dikenal dengan sebutan : “ Ma lima “ atau “ M5 “ yaitu larangan untuk melakukan hal – hal yang telah dilarang / menjadi pantangan seperti tersebut diatas .

   B.           PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS

                  Istilah Pancasila mulai secara resmi menjadi bahasa Indonesia yaitu sejak disahkannya UUD 1945, termasuk pembukaan UUD 1945 dimana di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama : PANCASILA
                  Istilah PANCASILA ( yang artinya lima dasar ) sebagai nama dasar Negara RI adalah usulan dari IR.Soekarno atas saran dari seorang sahabatnya yang ahli bahasa.Pembahasan tentang Dasar Negara RI tersebut, dengan menghadirkan tiga pembicara : M.Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Walaupun dalam alinea IV pembukaan UUD ’45 tidak termuat istilah “ PANCASILA “, namun yang dimaksud dengan Dasar Negara adalah : “ PANCASILA “. Hal ini didasarkan atas interprestasi yang secara spontan diterima oleh peserta sidang BPUPKI secara bulat.

                  Secara terminologis histories, proses perumusan Pancasila adalah sebagai berikut :
a.     Mr. Muhammad Yamin ( 29 Mei 1945 )




            Dalam sidang BPUPKI tanggal 29 mei 1945 , yang mendapat kesempatan pertama kali untuk menyampaikan pemikiran tentang dasar negara, adalah Muh.Yamin. Pidatonya berisikan tentang lima asas Negara Indonesia merdeka, yang meliputi :
1.    Peri Kebangsaan
2.    Peri Kemanusian
3.    Peri Ketuhanan
4.    Peri Kerakyatan
5.    Kesejahteraan rakyat
Dan beliau juga menyampaikan usulan secara tertulis yang meliputi :
1.    Ketuhanan Yang Maha Esa
2.    Kebangsaan persatuan Indonesia
3.    Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyaratan perwakilan
5.    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b.    Prof Mr . Dr.R Supomo ( 31 Mei 1945 )



            Dr.Supomo adalah seorang ahli hukum adat Indonesia yang terkenal, yang mengemukakan lima dasar negara sebagai berikut :
1.    Paham Negara Persatuan
2.    Berhubungan Negara dan Agama
3.    Sistem Badan Permusyaratan
4.    Sosialisme Negara ( Staatssocialisme )
5.    Hubungan Antarbangsa yang bersifat Asia Timur Raya

c.    Ir. Seokarno ( 1 Juni 1945 )



            Dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno menyampaikan secara lisan usulan lima asas sebagai dasar Negara Indonesia, dengan rumusan sebagai berikut :

1     Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia
2     Internasionalisme atau perikemanusiaan
3     Mufakat atau demokrasi
4     Kesejahteraan social
5     Ketuhanan yang berkebudayaan         

                  Usulan lima asas tersebut atas saran sahabatnya yang ahli bahasa diberi nama :  “PANCASILA”  ,dan Ir.Soekarno juga mengatakan bahwa Pancasila tersebut bisa diperas menjadi : “ TRISILA “ yang meliputi :
1     Sosio Nasional , yaitu “ Nasionalisme dan Internasionalisme “
2     Sosio Demokrasi, yaitu “ Demokrasi dengan Kesejateraan Rakyat “
3     Ketuhanan yang Maha Esa
Dan bahkan beliau juga mengatakan bahwa “ TRI SILA” tersebut juga masih bisa diperas lagi menjadi : “ EKA SILA “, yaitu “gotong royong”

d.    Piagam Jakarta ( 22 Juni 1945 )
Usulan M.Yamin, Soepomo dan Ir.Soekarno dibahas oleh panitia sembilan pada tanggal 22 juni 1945, dan setelah melalui beberapa berdebatan, maka berhasillah disusun sebuah naskah piagam yang dikenal dengan sebutan :

” PIAGAM JAKARTA “, yang meliputi :
1   Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk – pemeluknya
2   Kemanusiaan yang adil dan beradab
3   Persatuan Indonesia
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan / perwakilan
5   Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Naskah lengkap "Piagam Jakarta":



















C.        PENGERTIAN PANCASILA SECARA TERMINOLOGI :
            Dalam pembukaan 1 PPKI antara lain mengesahkan UUD’45 yang terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD’45 dan pasal – pasal UUD’45 yang berisi 37 pasal, 1 ayat Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal, dan 1 Aturan Tambahan yang terdiri atas 2 ayat.
Dalam bagian Pembukaan UUD’45 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :
1     Ketuhanan Yang Maha Esa
2     Kemanusiaan yang adil dan beradab
3     Persatuan Indonesia
4     Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan / perwakilan
5     Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD’45 alinea empat itulah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar Negara Republik Indonesia, karena telah disahkan  oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia, dan diperkuat dengan ketetapan MPRS NO.XX/MPRS/1966, serta Inpres No.12 Tanggal 13 April 1968.
                  Namun dalam sejarah ketatanegaran Indonesia yang mengalami beberapa kali perubahan bentuk negara, konstitusi dan system demokrasi, maka terdapat beberapa rumusan Pancasila yang lain, yaitu :
a.     Dalam Konstitusi RIS ( Republik Indonesia Serikat )
            Dalam konstitusi RIS berlaku tanggal 29 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950, tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :
1     Ketuhan Yang Maha Esa
2     Peri Kemanusiaan
3     Kebangsaan
4     Kerakyatan
5     Keadilan Sosial
b.     Dalam UUDS 1950 ( Undang – Undang Dasar Sementara 1950 ) :
            UUD’45 berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959. Dalam UUDS ini , rumusan Pancasila meliputi :
1     Ketuhanan Yang Maha Esa
2     Peri Kemanusiaan
3     Kebangsaan
4     Kerakyatan
5     Keadilan Sosial

3.    Fungsi Pancasila sebagai idiologi Negara :

1. Mempersatukan bangsa
2. Mengarahkan bangsa menuju cita-citanya.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
4. Sebagai ukuran dalam menyampaikan kritik mengenai keadaan    
    bangsa.

Apakah  Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka ???:
Ya,Pancasila adalah suatu idiologi yang terbuka,
Karena, Pancasila telah memenuhi syarat-syarat sebagai idiologi terbuka, yaitu :

     1. Memiliki nilai dasar
         yaitu suatu nilai yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa
         Indonesia  seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
         Keadilan.  Atau nilai-nilainya  tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe-
         berian negara.
     2. Memiliki nilai instrumental
         yaitu suatu nilai yang bertujuan  untuk melaksanakan nilai dasar,  Nilai   
         instrument contohnya yaitu :seperti UUD '  45,
         UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll      
     3. Memiliki nilai praksis
         yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai
         Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita
         melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,
         gotong-royong, musyawarah, dll.


Pengertian Idiologi terbuka :
Idiologi terbuka adalah idiologi yang tidak beku/kaku/tertutup dan juga tidak dimutlakkan dimana nilainya tidak dipaksakan dari luar, bukan paksaan / pemberian negara tetapi merupakan realita yang diambil dan berasal dari masyaramasyarakat itu sendiri.

Ciri-cirinya Idiologi terbuka :
a. Merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat.
b. Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dari hidup masyarakat itu.
c. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkan
    nya menurut zamannya.
d. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.
e. Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat diterima oleh
    berbagai latar belakang agama atau budaya.


Kenapa Pancasila tidak bisa dinyatakan sebagai Idiologi yang tertutup??

 Karena ,pengertian dari Idiologi Tertutup adalah idiologi yang bersifat mutlak dimana nilai-nilainya ditentukan oleh negara atau kelompok masyarakat, dan nilai-nilai yang terkandung di didalamnya bersifat instan.

Ciri-cirinya :
a. Cita-cita sebuah kelompok bukan cita – cita yang hidup di masyarakat.
b. Dipaksakan kepada masyarakat.
c. Bersifat totaliter menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.
d. Tidak ada keanekaragaman baik pandangan maupaun budaya, dll
e. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi tersebut.
f. Isi idiologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.

    
      Permasalahan yang kemungkinan timbul dari Pancasila sebagai idiologi terbuka adalah :

·                     Pancasila sebagai suatu idiologi negara tentu saja akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat proaktif, terus menerus mengadakan penafsiran terhadap Pancasila tersebut sesuai keadaan, bila masyarakat pasif /tanpa reaksi ,maka Pancasila sebagai suatu idiologi negara akan menjadi tertutup, sehingga relevansinya akan hilang.
·                     Karena bersifat terbuka , maka tidak menutup kemungklinan Pancasila akan ditafsirkan menurut keinginan atau kepentingan


Catatan Penting

 “ SIFAT IDEOLOGI PANCASILA “ :
Pancasila,adalah suatu Ideologi yang bersifat terbuka, Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya merupakan nilai – nilai dasar yang tercermin pada sila – sila Pancasila yang berisi fat tetap. Adapun penjabarannya dan realisasinya senantiasa diekpsplisitkan secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan jaman. Keterbukaan ideology Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima budaya asing, namun nilai – nilai esensial Pancasila bersifat tetap, dengan kata lain, Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan, hakikat, atau substansi Pancasila, yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan bersifat tetap. Sehingga kita bisa menerima budaya yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut sedangkan yang tidak sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut harus tegas kita tolak.



CATATAN :  
PERBEDAAN ANTARA IDIOLOGI TERTUTUP DAN IDIOLOGI TERBUKA

IDIOLOGI TERTUTUP:
1.      Merupakan cita-cita yang muncul dari suatu kelompok orang yang bertujuan untuk untuk mengubah dan memperbarui masyarakat
2.      Atas nama ideologi dibenarkan melakukan tekanan /pengorbananpengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat
3.      Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari berbagai macam tuntutan konkret dan operasional yang keras sesuai dengan keinginan penguasa, yang diajukan dengan mutlak.

IDIOLOGI TERBUKA:
1.      Bahwa nilai-nilai dan citacitanya tidak dapat dipaksakan dari luar melainkan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri.
2.      Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut
3.      Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional

.  Ideologi terbuka dan Ideologi Tertutup
Perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup dapat dipaparkan sebagai berikut :
No
Ideologi terbuka
Ideologi tertutup
1
Sistem pemikiran yang terbuka
Sistem pemikiran yang tertutup
2
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani,moral dan budaya masyarakat itu sendiri
Cenderung memaksakan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya
3
Dasar pembentukan ideologi bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat sendiri
Dasar pembentukannya adalah cita-cita atau keyakinan ideologis perorangan atau satu kelompok orang
4
Tidak diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga ideologi tersebut adalah milik seluruh rakyat atau anggota masyarakat
Pada dasarnya ideologi tersebut diciptakan oleh negara, dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat
5
Tidak hanya dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat
Pada hakikatnya ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melanggengkan kekuasaannya dan cenderung memiliki nilai kebenaran hanya dari sudut pandang penguasa saja
6
Isinya tidak bersifat operasional. Ia baru bersifat operasional apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundangan lainnya
Isinya terdiri dari tuntutan-tuintutan kongkrit dan operasional yang bersifat keras yang wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat



Oval: “ SIFAT IDEOLOGI PANCASILA “ :
Pancasila,adalah suatu Ideologi yang bersifat terbuka, Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya merupakan nilai – nilai dasar yang tercermin pada sila – sila Pancasila yang berisi fat tetap. Adapun penjabarannya dan realisasinya senantiasa diekpsplisitkan secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan jaman. Keterbukaan ideology Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima budaya asing, namun nilai – nilai esensial Pancasila bersifat tetap, dengan kata lain, Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan, hakikat, atau substansi Pancasila, yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan bersifat tetap. Sehingga kita bisa menerima budaya yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut sedangkan yang tidak sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut harus tegas kita tolak.
 



Pembaca yang baik pasti SELALU meninggalkan Komentar

{ 478 komentar... read them below or add one }

«Terlama   ‹Lebih tua   401 – 478 dari 478   Lebih baru›   Terbaru»
fahmi mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr Wb
Saat ini nilai-nilai luhur pancasila sudah mulai luntur bahkan sudah luntur karena masyarakat indonesia yang semakin meninggalkan ideologi bangsanya. Ini bisa di lihat dari 5 nilai/ sila Pancasila yang mulai tidak di perhatikan, bahkan dilupakan oleh masyarakat indonesia. Contoh saja sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang maha esa disini jelas Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan setiap Warga Negara Indonesia harus memeluk agama yang diyakininya sebaik-baiknya. Tapi saat ini rakyat Indonesia banyak yang tidak peduli dengan keyakinan, narkoba, seks bebas apakah ini mencerminkan pancasila sila pertama ? padahal semua agama melarang tentang narkoba, seks bebas.
Pertanyaanya, apakah dengan semakin lunturnya atau tidak diperhatikannya nilai-nilai pancasila ini dapat merubah ideologi pancasila yang tadinya terbuka menjadi tertutup ? Karena dalam materi yang di jelaskan mengatakan bahwa jika masyarakat pasif/ tidak reaksi, maka pancasila sebagai suatu ideologi negara akan menjadi tertutup, sehingga relevansinya akan hilang. Kemudian ada lagi satu pertanyaan, apakah saat ini pancasila masih menjadi ideologi bangsa atau hanya sebatas slogan ? alasan saya menanyakan ini adalah karena asas-asas atau nilai-nilai pancasila yang semakin atau sudah tidak diperhatikan oleh masyarakat Indonesia hal ini berakibat semakin hilangnya fungsi pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa.

Terimakasih bu.
Wassalamu'alaikum Wr Wb

Fahmi Setyo B/XII IPS 5/09

fahmi mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
maaf bu saya mau bertanya. negara mana sajakah yang menganut ideologi tertutup di seluruh dunia ini? dan di lihat dari sisi kemajuan suatu negara, lebih baik menggunakan ideologi terbuka atau tertutup? serta jika dalam suatu negara yang menganut ideologi tertutup memiliki seorang pemimpin yang perduli terhadap rakyatnya, dan membuat suatu kebijakan yang tidak memberatkan rakyatnya, apakah itu masih disebut ideologi tertutup?

terimakasih bu.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Warisna Desty G/XII IPS 5/26

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum wr. wb
maaf bu, mau tanya. dalam hal ini, dimensi Fleksibelitas
yaitu kemampuan suatu idiologi dalam mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya dengan menemukan tafsiran-tafsiran sesuai dengan kenyataan baru yang muncul dihadapannya. dalam konteks ini, pengaruh bagaimana yang ditimbulkan pada perkembangan masyarakat. lalu, tafsiran yang bagaimana yang dimaksud?
terima kasih, Assalamualikum wr. wb
Haliza Ning Fatmala/ XII IPA 3/ 14

Tegar Setyo mengatakan...

Assalamualaikum WR.WB
Indonesia adalah negara yang menganut ideologi terbuka karena di Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginan masing-masing yang dibatasi oleh UUD dan peraturan negara lainnya. Namun kenyataannya banyak individu yang menyalah artikan hal tersebut dengan arti bahwa ideologi terbuka membebaskan masyarakatnya bertindak sebebas mungkin dan sepuas-puasnya tanpa memiliki batasan hukum. Saya ingin bertanya, bagaimana cara pemerintah atau negara mengatasi individu yang beranggapan seperti itu? Padahal jika dibiarkan dapat meresahkan bahkan dapat menjadikan perpecahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terimakasih bu, Assalamualaikum WR.WB

Tegar Setyo Pambudi / XII IPS 3 / 25

Tegar Setyo mengatakan...

Assalamualaikum WR.WB
Indonesia adalah negara yang menganut ideologi terbuka karena di Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginan masing-masing yang dibatasi oleh UUD dan peraturan negara lainnya. Namun kenyataannya banyak individu yang menyalah artikan hal tersebut dengan arti bahwa ideologi terbuka membebaskan masyarakatnya bertindak sebebas mungkin dan sepuas-puasnya tanpa memiliki batasan hukum. Saya ingin bertanya, bagaimana cara pemerintah atau negara mengatasi individu yang beranggapan seperti itu? Padahal jika dibiarkan dapat meresahkan bahkan dapat menjadikan perpecahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terimakasih bu, Assalamualaikum WR.WB

Tegar Setyo Pambudi / XII IPS 3 / 25

Tegar Setyo mengatakan...

Assalamualaikum WR.WB
Indonesia adalah negara yang menganut ideologi terbuka karena di Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginan masing-masing yang dibatasi oleh UUD dan peraturan negara lainnya. Namun kenyataannya banyak individu yang menyalah artikan hal tersebut dengan arti bahwa ideologi terbuka membebaskan masyarakatnya bertindak sebebas mungkin dan sepuas-puasnya tanpa memiliki batasan hukum. Saya ingin bertanya, bagaimana cara pemerintah atau negara mengatasi individu yang beranggapan seperti itu? Padahal jika dibiarkan dapat meresahkan bahkan dapat menjadikan perpecahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terimakasih bu, Assalamualaikum WR.WB

Tegar Setyo Pambudi / XII IPS 3 / 25

Tegar Setyo mengatakan...

Assalamualaikum WR.WB
Indonesia adalah negara yang menganut ideologi terbuka karena di Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginan masing-masing yang dibatasi oleh UUD dan peraturan negara lainnya. Namun kenyataannya banyak individu yang menyalah artikan hal tersebut dengan arti bahwa ideologi terbuka membebaskan masyarakatnya bertindak sebebas mungkin dan sepuas-puasnya tanpa memiliki batasan hukum. Saya ingin bertanya, bagaimana cara pemerintah atau negara mengatasi individu yang beranggapan seperti itu? Padahal jika dibiarkan dapat meresahkan bahkan dapat menjadikan perpecahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terimakasih bu, Assalamualaikum WR.WB

Tegar Setyo Pambudi / XII IPS 3 / 25

Anonim mengatakan...

Assalamu ‘alaikum wr.wb.
Bu Herry, maaf saya ingin bertanya. Ibu sebelumnya telah menjelaskan alasan mengapa Pancasila termasuk ideologi terbuka pada sub judul "Apakah Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka ???". Namun, saya masih belum paham mengenai mekanisme Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka, Bagaimanakah mekanismenya? Apakah itu di sah kan secara hukum? Apakah melalui sebuah peraturan perundangan? Karena yang telah dijelaskan oleh ibu dalam artikel ini, hanya pengertian pancasila sebagai historis. Lalu, sejak kapan kah sebagian besar masyarakat indonesia mengerti dan menerapkan mengenai pancasila sebagai ideologi mereka? Apakah sejak NKRI merdeka? Lalu, bagaimana tentang ideologi yang dianut oleh masyarakat pribumi sebelum hadirnya pancasila sebagai ideologi terbuka?
Demikian, pertanyaan dari saya. Atas perhatian dan penjelasannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Conni Setyorini/XII IPA 3/05

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb
Terimakasih atas materi.yang ibu berikan tentang 'Pancasila sebagai Ideologi Terbuka'
Saya ingin bertanya bu.. pengertin dari Nicollo Machiavelli dalam bukunya berjudul IL Principle dikatakan,bahwa:

Idiologi adalah pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menyembunyikan dan mempertahankan kekuasaan dengan memamfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya.
Yang dimaksud dengan memanfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya itu seperti apa bu? Terimakasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb

Rima Yanuar R/XII IPA3/28

Karunia Pramanti Putri mengatakan...

Selamat malam Bu Herry
Sebelumnya Terimakasih atas mareri pembelajaran yang telah Bu Herry berikan lewat blog ini, salah satu cara pembelajaran yang inovatif dan melatih siswa untuk lebih aktif mencari tahu.
Bu, yang ingin saya tanyakan yaitu tentang Ideologi Terbuka yang isinya tidak instan sehinggga setiap generasi bisa menafsirkannya sesuai zamannya seperti yang Ibu Herry sampaikan di atas.

Yang ingin saya tanyakan, bagaimana caranya agar tetap mempertahankan nilai-nilai Pancasila di era globalisasi ini, Bu?
Seperti yang sudah-sudah terjadi, masyarakat Indonesia sudah sangat maju dan kurang menyaring pengaruh/era asing.

Terimakasih bu,
Selamat Malam.

Karunia Pramanti Putri/XII IPA 3/15

Karunia Pramanti Putri mengatakan...

Selamat malam Bu Herry
Sebelumnya Terimakasih atas mareri pembelajaran yang telah Bu Herry berikan lewat blog ini, salah satu cara pembelajaran yang inovatif dan melatih siswa untuk lebih aktif mencari tahu.
Bu, yang ingin saya tanyakan yaitu tentang Ideologi Terbuka yang isinya tidak instan sehinggga setiap generasi bisa menafsirkannya sesuai zamannya seperti yang Ibu Herry sampaikan di atas.

Yang ingin saya tanyakan, bagaimana caranya agar tetap mempertahankan nilai-nilai Pancasila di era globalisasi ini, Bu?
Seperti yang sudah-sudah terjadi, masyarakat Indonesia sudah sangat maju dan kurang menyaring pengaruh/era asing.

Terimakasih bu,
Selamat Malam.

Karunia Pramanti Putri/XII IPA 3/15

kaitokiddo mengatakan...

Farikh Restudian - XII IPA 3 - 12
Terimakasih atas pencerahan materinya, tapi ada yg mau saya tanyakan, kalau pancasila merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat, Isinya tiap generasi boleh menafsirkannya menurut zamannya, Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab, Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat diterima oleh berbagai latar belakang agama atau budaya. Apakah negara lain boleh memakai ideologi Pancasila? mengingat dalam substansi materi, nilai pancasila adalah positif dan mempunyai efek yang baik. Terimakasih Bu :)
Farikh Restudian - XII IPA 3 - 12

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb.
Maaf bu, saya mau bertanya.Saya membaca ideologi terbuka bukan paksaan melainkan realita yang diambil dan berasal dari masyarakat itu sendiri. Yang saya tanyakan apakah realita itu diambil mengikuti perkembangan jaman? Karena menurut saya, masyarakat sekarang banyak sekali yang menerima begitu saja budaya dari luar tanpa diseleksi terlebih dahulu, padahal itu menyimpang dari pancasila.
Mohon penjelasannya, terimakasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb

OKI ADI YULIANA
XII IPA 3 / 23

Boerooj mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr Wb
bu saya mau tanya, apakah setiap poin pancasila ada saling keterkaitannya masing-masing dan jika ada satu poin yang tidak berfungsi maka poin yang lain akan tidak berberfungsi pula?
terimakasih bu.
wassalamu'alaikum Wr Wb

Vikriza Albaqi
XII IPS 5/25

Unknown mengatakan...

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya telah membaca tulisan bu Herry, dan memiliki sebuah pertanyaan. Di dunia ini kan ada 2 macam ideologi, yaitu Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup. Kita telah mengetahui pemerintahan yang ada di Ideologi Terbuka, contohnya yang ada di Indonesia, ada Presiden, MPR, DPR, dll. Lalu bagaimana pemerintahan di negara-negara yang menganut Ideologi Tertutup ?
Terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.
Rani Setiana/XII IPA 5/27

Unknown mengatakan...

assalamu'alaikum
terimakasih bu materinya sangat membantu dalam belajar pkn namun saya ingin bertanya disitu dijelaskan bahwa ciri2 idiologi terbuka salah satunya adalah "Nilainya tidak diciptakan
oleh negara, tapi digali dari
hidup masyarakat itu." namun semakin berkembangnya jaman hidup masyarakat indonesia itu banyak yg melenceng dari pancasila seperti halnya keadilan sosial yang kini mulai lemah hanya karena faktor ekonomi, jadi malah seakan akan pancasila itu dipaksakan kepada masyarakat untuk mengikutinya bukan pancasila yang diambil daro hidup masyarakat, itu bagaimana bu? mohon penjelasanya trimkasih
wassalamu'alaikum wr wb

Monalisa S.S/XII ips2/17

Unknown mengatakan...

assalamu'alaikum
terimakasih bu materinya sangat membantu dalam belajar pkn namun saya ingin bertanya disitu dijelaskan bahwa ciri2 idiologi terbuka salah satunya adalah "Nilainya tidak diciptakan
oleh negara, tapi digali dari
hidup masyarakat itu." namun semakin berkembangnya jaman hidup masyarakat indonesia itu banyak yg melenceng dari pancasila seperti halnya keadilan sosial yang kini mulai lemah hanya karena faktor ekonomi, jadi malah seakan akan pancasila itu dipaksakan kepada masyarakat untuk mengikutinya bukan pancasila yang diambil daro hidup masyarakat, itu bagaimana bu? mohon penjelasanya trimkasih
wassalamu'alaikum wr wb

Monalisa S.S/XII ips2/17

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb
saya mau tanya ,bagaimana penerapan ideologi terbuka dengan baik dan benar? dan apakah indonesia sudah menerapkannya dengan baik dan benar?
wassalamu'alaikum wr.wb
Faizal Dwi Kurniawan/XII IPS 1/10

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb
saya mau tanya ,bagaimana penerapan ideologi terbuka dengan baik dan benar? dan apakah indonesia sudah menerapkannya dengan baik dan benar?
wassalamu'alaikum wr.wb
Faizal Dwi Kurniawan/XII IPS 1/10

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, maaf bu baru memberi komentar pada blog ibu. setelah saya baca materi di atas, saya ingin bertanya. rumusan dasar negara tertulis milik M. yamin menurut saya lebih mirip dengan Pancasila. tapi, yang saya pernah dengar, Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia merupakan usulan dari Ir. soekarno. Mohon penjelasannya bu. terimaksasih. Wassalamualaikum

Indah Andria Mayangsari XII IPA 5

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Ibu, saya mau bertanya beberapa pertanyaan
-apa masyarakat di negara ideologi tertutup atau komunis tidak merasa terkekang,kenapa mereka tidak melakukan perlawanan jika mereka bisa? apa mereka tidak mengharapkan kebebasan?
-peraturan di negara komunis atau ideologi tertutup sangat disiplin dan memiliki peraturan yang tegas dan memaksa,walaupun terlihat kejam,tapi menurut saya,peraturan tersebut terkadang memberikan manfaat bagi rakyatnya untuk mencintai negaranya sendiri,patuh terhadap hukum dan peraturan,dan disiplin,tidak seperti di Indonesia yang terlihat cukup anarkis terutama yang menyakut tentang politik, seperti demo dll. Contohnya negara Cina yang memberi hukuman mati bagi para koruptor sehingga mereka jera,tp tindak di Indonesia yang hanya memberi hukuman pidana bagi koruptor. Bagaimana pendapat ibu?
-Apa ada negara yang pernah berganti ideologi dari tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya? Terimakasih banyak ibu Herry
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Andriana Anastashia R.
XII IPS1/05

Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Unknown mengatakan...

Asslamu'alaikum wr.wb
Maaf bu saya tadi membaca blog bu herry tentang Dimensi Realita
 yaitu kemampuan sebuah idiologi untuk mencerminkan realita yang hidup dimasyarakat dimana ia lahir atau kenyataan saat awal kelahirannya. Maksudnya bagaimana ya bu??

Wassalamu'alaikum wr.wb

Meta puspa maulida/XII IPA I/22

Unknown mengatakan...

Maaf bu saya tadi membaca blog bu herry tentang Dimensi Realita
 yaitu kemampuan sebuah idiologi untuk mencerminkan realita yang hidup dimasyarakat dimana ia lahir atau kenyataan saat awal kelahirannya. Maksudnya bagaimana ya bu??

Wassalamu'alaikum wr.wb

Meta puspa maulida/XII IPA I/22

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum,
Ibu guru Herry, kenapa kok masih ada penganut ideologi tertutup? Apa penganut ideologi tertutup negaranya akan maju/berkembang? Mereka lebih ke kemiliteran kan, bu? Kenapa seperti itu? Apa mereka masih ada penjajahan seperti Israel dan Palestina?
Terimakasih, bu.
Wassalamu'alaikum.

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum,
Ibu guru Herry, kenapa kok masih ada penganut ideologi tertutup? Apa penganut ideologi tertutup negaranya akan maju/berkembang? Mereka lebih ke kemiliteran kan, bu? Kenapa seperti itu? Apa mereka masih ada penjajahan seperti Israel dan Palestina?
Terimakasih, bu.
Wassalamu'alaikum.

Dea Rizki Noor Zairina/XII IPA 4/10

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr Wb
Bu Hery, saya mau tanya. Apakah jika suatu penguasa menentukan ideologi untuk negaranya diambil dari sari-sari Al Qur'an, negara tersebut sudah pasti tergolong berideologi tertutup? Mohon jawaban Bu Hery sebagai Warga Republik Indonesia dan sbagai umat Muslim. Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr Wb

Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Unknown mengatakan...

Maaf, Bu. Terlambat...
Ridho Hanifianto / XII IPA 6 / 24

Anisaragil mengatakan...

Terimakasih bu herry atas materi pembelajaran yg telah ibu berikan lewat blog menarik ini. Saya mau bertanya sedikit mengenai materi kali ini, yaitu pancasila sebagai ideologi terbuka. Di atas telah disebutkan bahwa jika masyarakat indonesia pasif maka bisa saja pancasila sebagai ideologi terbuka berubah menjadi tertutup. Lalu, bagaimana pengaruh/dampaknya terhadap indonesia ?? Memang kita tidak menginginkan hal itu terjadi, tetapi alangkah lebih baik jika kita mengetahui lebih dini dampak yg timbul sehingga kita bisa lebih aktif dalam mempertahankan ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka.
Makasih ibu, mohon jawabannya :)

DEDE HENDRA CANIAGO / xii ips 1 / 08

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr Wb
Di negara yang menganut Idiologi terbuka masih ada hal yang di tutupi dalam pemerintahan atau hal yang berhubungan dengan negara, dan sebaliknya negara yang menganut Idiologi Tertutup pastinya masih ada orang yang bebas menyampaikan pendapat. apakah sebuah negara benar menganut Idiologi yang di anut dengan sepenuhnya ?
itu pendapat atau pertanyaan saya Bu Herry, mohon maaf apabila ada kesalahan. sekian dan terimakasih
Wassalamu'alim Wr Wb

Yusrizal Husni K/XII IPS 5/27

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
maaf sebelumnnya, telah dijalaskan diatas bahwa ideologi menurut Nicollo Machiavelli dalam bukunya berjudul IL Principle dikatakan,bahwa:
Idiologi adalah pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menyembunyikan dan mempertahankan kekuasaan dengan memamfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya.
Pertannyaan saya, mempertahankan kekuasaan dengan memamfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya itu bagaimana ? dan contohnya seperti apa ? terima kasih.

wassalamu'alaikum wr.wb

Bayu Aditia Nugroho / XII - IPS 2 / 06

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum
Bu, saya mau tanya. Pancasila itu kan merupakan ideologi terbuka, maka sesuai dengan cirinya yaitu isinya tidak instan/operasional sehingga setiap generasi boleh menafsirkan pancasila menurut zamannya. Akan tetapi apabila penafsiran yg muncul merupakan penafsiran yg bertujuan untuk mengubah pancasila ke arah yg diinginkan oleh golongan tertentu dan golongan itu mendominasi masyarakat, apakah dengan ini pemerintah harus mengubah status pancasila menjadi suatu ideologi yang tertutup? terima kasih bu :)
Wassalamu'alaikum

Nerissa Arviana/XII IPS 1/17

Unknown mengatakan...

assalamualaikum wr.wb Bu Herry,,Saya Wuri disini saya akan menanyakan tentang fungsi pancasila yang " Sebagai ukuran dalam menyampaikan kritik mengenai keadaan bangsa" yang terdapat di blog Bu Herry,,,maksud dari fungsi tersebut bagaimana? dan contoh penerapan fungsi tersebut di Indonesia dimasa sekarang itu apa bu? soalnya saya ingin mengetahui penerapan fungsi tersebut di Indonesia khususnya tapi dimasa sekarang,Mohon penjelasannya.terima kasih bu.
wassalamualaikum wr.wb.
(Wuri Dwi Handayani/XII IPS 1/24)

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum, Bu Heri
Selamat malam

Begini, Bu.. disini saya mau menanyakan beberapa pertanyaan yang benar-benar saya merasa kurang paham.

Pertama, dari penjelasan materi yang disampaikan diatas, tercantum bahwa salah satu perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup adalah disisi ideologi terbuka, menggunakan sistem pemikiran terbuka, sedangkan disisi lain, ideologi tertutup menggunakan sistem pemikiran tertutup. Dari situlah pertanyaan muncul, sebenarnya apa yang dimaksud dari sistem pemikiran seperti itu, baik sistem pemikiran terbuka/tertutup?

Kedua, bagaimana bisa negara kita, Indonesia menggunakan ideologi terbuka? Kenapa tidak menggunakan ideologi tertutup.

Ketiga, seperti yang diketahui jika Indonesia menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka. Jadi, bagaimana seharusnya, cara apa yang mesti kita lakukan untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang terkandung didalam Pancasila sehingga mampu memberikan rasa optimis dan tentunya motivasi supaya bisa mewujudkan cita-cita yang terkandung didalamnya? Karena Pancasila dijadikan ideologi terbuka.

Terima kasih, Bu.

Wassalamu'alaikum.

Muhammad Rafiq Munandar / XII IPA 4 / 21

myfairytale mengatakan...

assalamu alaikum bu herry
seperti yang telah ibu tuliskan dalam ciri-ciri ideologi terbuka adalah saling menghargai keanekaragaman , pluralitas suku bahasa dan agama. namun pada kenyataanya banyak dari masyarakat kita yang masih kurang/ belum mengharagai perbedaan keanekaragaman tersebut. Adannya sikap setereotip etnis dan suku bangsa serta sikap primordial bangsa yang masih berpengaruh di beberapa lapisan masyarakat. Tak jarang pula mereka menamakan dirinya atas nama agama untuk memerangi agama lain (teroris) . Menurut ibu bagaimana sikap kita seharusnya untuk mneghadapi permasalahan tersebut? dan satu lagi bu, menurut ibu sebenarnya setiap warga Indonesia sudah memiliki jati diri . namun banyak dari remaja-remaja Indonesia yang masih mencari jati diri dengan cara meninggalkan sekolah lalu menjadi anak punk. Bukankah bangsa Indonesia sudah mempunyai jatidiri alu kenapa merka masih mencari jati diri bu ?. bagaimana solusi ibu agar kita tidak terjerumus dalam hal ini (ikut ngepunk)

wasalamu alaikum

norma aningtyas s XII IPS 1/19

myfairytale mengatakan...

assalamu alaikum bu herry
seperti yang telah ibu tuliskan dalam ciri-ciri ideologi terbuka adalah saling menghargai keanekaragaman , pluralitas suku bahasa dan agama. namun pada kenyataanya banyak dari masyarakat kita yang masih kurang/ belum mengharagai perbedaan keanekaragaman tersebut. Adannya sikap setereotip etnis dan suku bangsa serta sikap primordial bangsa yang masih berpengaruh di beberapa lapisan masyarakat. Tak jarang pula mereka menamakan dirinya atas nama agama untuk memerangi agama lain (teroris) . Menurut ibu bagaimana sikap kita seharusnya untuk mneghadapi permasalahan tersebut? dan satu lagi bu, menurut ibu sebenarnya setiap warga Indonesia sudah memiliki jati diri . namun banyak dari remaja-remaja Indonesia yang masih mencari jati diri dengan cara meninggalkan sekolah lalu menjadi anak punk. Bukankah bangsa Indonesia sudah mempunyai jatidiri alu kenapa merka masih mencari jati diri bu ?. bagaimana solusi ibu agar kita tidak terjerumus dalam hal ini (ikut ngepunk)

wasalamu alaikum

norma aningtyas s XII IPS 1/19

myfairytale mengatakan...

assalamu alaikum bu herry
seperti yang telah ibu tuliskan dalam ciri-ciri ideologi terbuka adalah saling menghargai keanekaragaman , pluralitas suku bahasa dan agama. namun pada kenyataanya banyak dari masyarakat kita yang masih kurang/ belum mengharagai perbedaan keanekaragaman tersebut. Adannya sikap setereotip etnis dan suku bangsa serta sikap primordial bangsa yang masih berpengaruh di beberapa lapisan masyarakat. Tak jarang pula mereka menamakan dirinya atas nama agama untuk memerangi agama lain (teroris) . Menurut ibu bagaimana sikap kita seharusnya untuk mneghadapi permasalahan tersebut? dan satu lagi bu, menurut ibu sebenarnya setiap warga Indonesia sudah memiliki jati diri . namun banyak dari remaja-remaja Indonesia yang masih mencari jati diri dengan cara meninggalkan sekolah lalu menjadi anak punk. Bukankah bangsa Indonesia sudah mempunyai jatidiri alu kenapa merka masih mencari jati diri bu ?. bagaimana solusi ibu agar kita tidak terjerumus dalam hal ini (ikut ngepunk)

wasalamu alaikum

norma aningtyas s XII IPS 1/19

Unknown mengatakan...

Selamat malam bu herry :)
Sebelumnya terima kasih bu buat materinya :)
Saya mau bertanya bu..
Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional ,nilai nilai sifatnya dasar secara garis besar dan tidak langsung operasional itu maksudnya apa bu??
2.jika,besok undang-undang tentang pemilihan kepala daerah melalui DPR / DPRD disahkan apakah itu tidak mengurangi pengamalan sila ke empat bu??
Terimakasih bu :)
Selamat malam

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum bu,
Saya Ovina Faizha dari kelas XII IPA 1, di dalam materi tertulis bahwa Pancasila mengikuti perkembangan jaman. Keterbukaan ideology Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima budaya asing, namun nilai – nilai esensial Pancasila bersifat tetap, dengan kata lain, Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan, hakikat, atau substansi Pancasila, yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan bersifat tetap. Sehingga kita bisa menerima budaya yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut sedangkan yang tidak sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut harus tegas kita tolak. Namun kenyataan yang ada pada zaman sekarang, banyak kita temukan nilai nilai yang tidak sesuai dengan pancasila dan kepribadian bangsa banyak berkembang di masyarakat. Apakah itu berarti keterbukaan dan fleksibelitas dari Pancasila bisa membahayakan bangsa disaat masyarakatnya kurang memperhatikan nilai nilai yang sesuai kaidah pancasila? Mohon penjelasannya. Terimakasih.

risqi_wulandari mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
risqi_wulandari mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb.
Maaf Bu Herry saya ingin bertanya Bu, Saya pernah membaca di artikel bu, ideologi agama tidak bisa diterima oleh Negara Indonesia, karena setiap agama mempunyai doktrin agama yang tidak bisa dibantah atau dirubah, maka itu tidak ada satupun ideologi agama yang bisa diterima agama lainya, karena itu tidak bisa dijadikan ideologi Negara Indonesia. Padahal Ideologi agama abad pertengahan sudah diuji ratusan tahun di banyak negara, sedangkan Pancasila hanya ada di Indonesia dan terbukti menghasilkan bangsa korupsi. Pertanyaan saya, apakah benar Pancasila mampu menjawab permasalah bangsa, pada tahun berapa hal itu pernah terbukti Bu? Semua orang berbuat kebaikan atas motivasi agama, saya belum pernah lihat orang berbuat baik dengan niat mengamalkan Pancasila Bu dan agama sudah menjadi keyakinan sebelum Panca-Sila ada, jika agama tidak dijalankan, bagaimana kita mengamalkan Sila Ketuhanan yang Maha Esa Bu?
wassalamu'alaikum wr.wb

Risqi Wulandari SJ/XII IPA 6/25

Gumelar Rahmat mengatakan...

Assalamu'alaikum bu Herry,
saya ingin bertanya, apakah ada sebuah negara ini yang tidak berideologi
?
terimakasih bu. (Gumelar Rahmat H, XII IPS 1)

Gumelar Rahmat mengatakan...

Assalamu'alaikum bu Herry,
saya ingin bertanya, apakah ada sebuah negara ini yang tidak berideologi
?
terimakasih bu. (Gumelar Rahmat H, XII IPS 1)

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Bu Herry, saya ingin bertanya, seperti yang sedang sering dibahas beberapa saat ini tentang UU pilkada yang menyatakan bahwa pemilihan kepala daerah dipilih oleh DPRD, yang notabene adalah perwakilan rakyat, namun seperti yang masyarakat tahu, bahwa tidak semua aspirasi masyarakat dapat ditampung/disetujui oleh DPRD, sementara yang akan memilih adalah DPRD yang jumlahnya bahkan tidak lebih dari setengah jumlah masyarakat di daerah, dengan adanya hal seperti itu, apakah ideologi terbuka masih mutlak di Indonesia?
Terimakasih sebelumnya, Ibu Herry.. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Vea Ramadhani / 32 / XII IPA 6

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb Bu, permisi saya Rizkia Mirsha Salsabila dari kelas XII IPA 2 absen 27. Maaf bu, saya ingin bertanya, di blog ibu disebutkan bahwa Pancasila merupakan ideologi terbuka dan salah satu permasalahan yang kemungkinan timbul oleh Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah dapat ditafsirkan menurut kepentingan atau keinginan sekelompok orang, pertanyaan saya apakah mungkin Pancasila dapat berubah menjadi ideologi tertutup ? Bagaimana jika hal itu terjadi ? Terimakasih :) Wassalamu'alaikum wr.wb

Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Bu Herry saya mau tanya
"Oleh karena itu Pancasila sebagai Idiologi negara adalah gagasan fundamental mengenai hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia"

Apa yang di maksud dengan "gagasan fundamental" ya bu, mohon penjelasannya

Terima Kasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Thomi Faisal Fakhruddin / XII IPA 2 / 33

Unknown mengatakan...

Assallamu'alaikum wr.wb.
Saya penasaran dan ingin bertanya pada ibu. Seperti yang telah diketahui, dalam ideologi terbuka terdapat nilai-nilai yang mendasar dan sifatnya itu tetap sehingga ideologi tersebut tidak langsung bersifat operasional. Dari pengertian tersebut, apa sajakah nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai ideologi terbuka? Mohon penjelasan secara rinci dari ibu. Terimakasih.
Wassallamu'alaikum wr.wb.

Ayda Tri Andari/XII IPS 2/4

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb
Terimakasih bu materi yang ibu posting sangat bermanfaat bagi belajar kami. Namun saya ingin bertanya.. pengertian idiologi menurutnpara ahli oleh Louis Althusser yang menyatakan bahwa ideologi adalah pandangan hidup sebab ideologi mengajarkan pada setiap org tentan bagaimana cara menjalankan hidupbdi dunia, bkn mengajarkan apa itu dunia. Maksudnya itu bagaimana bu! Dan contohnyandalam kehidupan sehari-hati itu bagaimana..??

Nama : Dea Amalia Putfi
Kelas : XII IPS 2
No : 08

Unknown mengatakan...

Nama : Paila Dewi Andani
Kelas : XII IPS 2
Absen : 21
Assalamualaikum wr.wb
Terima kasih bu atas materi yang sudah di posting , materi nya sangat membantu saya dalam belajar pkn . Namun ada hal yang saya kurang paham . Pada pengertian dari para ahli , nicollo machiavelli dalam bukuya yangberjudul IL PRINCIPLE menyatakan bahwa ideologi adalah pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menyembunyikan, dan mempertahankan kekuasaan dengan memanfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya . Maksud dari memanfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya itu apa ? Mohon penjelasan dan contohnya . Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum wr. wb.
Saya Rina Yulia Wahyuningsih dari kelas XII IPA 1. Terima kasih atas materinya, Bu. Setelah membaca materi diatas, ada beberapa hal yang belum saya mengerti. Pada penjelasan Dimensi Fleksibelitas disebutkan bahwa
Dimensi Fleksibelitas yaitu kemampuan suatu idiologi dalam mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya dengan menemukan tafsiran-tafsiran sesuai dengan kenyataan baru yang muncul dihadapannya.

Apakah Ideologi Pancasila masih memiliki dimensi fleksibelitas, Bu? Mengingat saat ini masyarakat Indonesia banyak mengabaikan kaidah-kaidah Pancasila. Lalu apa dampaknya apabila Ideologi Pancasila tidak memiliki dimensi fleksibelitas?
Terima kasih, Bu.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

RINA YULIA WAHYUNINGSIH
XII IPA 1/26

Unknown mengatakan...

Assalamu’alaikum wr.wb
Bu, saya mau bertanya, dari bacaan diatas disebutkan bahwa suatu ideologi memiliki 3 dimensi salah satunya dimensi idealisme yaitu kemampuan sebuah ideologi untuk dapat memberikan harapan-harapan kepada masyarakatnya untuk mewujudkan masa depan yang cerah melalui pembangunan.
Sedangkan bagi msyarakat indonesia yang bermukim di daerah terpencil apakah harapan itu dapat diwujudkan sedangkan masyarakat didesa terpencil pada umumnya tidak mengenal pendidikan atau minim pendidikan dikarenakan tidak ada pembangunan bahkan pengajar yang ada hanya 1 atau 2 dan fasilitas sekolah yang tidak bisa dikatakan layak. Dengan kenyataan seperti itu apakah pancasia dapat dikatakan memiliki dimensi idealisme bagi masyarakat terpencil itu??
Terimakasih.
Olivia Indah P XII IPA 2
Wassalamu’alaikum wr.wb

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Bu Heri, saya siska kelas 12ipa 2 no absen 30.saya sangat antusias sekali membaca modul di blog ini.
Dari hasil pengamatan saya ideologi bangsa yaitu pancasila pada hakikatnya adalah sebuah pedoman yg mencakup garis besarnya saja, pada dasarnya terbentuk melalui musyawarah yang mewakili kehendak rakyat, tetapi pada kenyataannya implementasi nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa terbuka sudah diabaikan dan makin banyak penyimpangan-penyimpangan yg terjadi, ideologi bangsa pada dasarnya memang tidak boleh dirubah tapi apakah pelaksanaan ideologi rerbuka itu masih bisa dikatakan itu sebagai ideologi terbuka bu? Karna ideologi itu dibuat pada zaman dimana masyarakat dulu yg memang dapat
dilihat sangat berbeda dengan masyarakat sekarang. Apakah masyarakat memang terwakilkan keinginannya? Bagaimana nasib ideologi terbuka itu sendiri apabila pada kenyataannya implementesi di masyarakatnya sudah terjadi bnyak penyimpangan? Bagaimana cara menyesuaikan ideologi dengan kondisi masyarakat saat ini? Apakah justru masyarakat yang akan selalu menyesuaikan diri dengan ideolgi yg pada hakikanya sesuai dengan kondisi rakyat tetapi dlam implemenasinya tidak seperti hakikat nya sebagai ideologi tebuka?

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
maaf bu baru bisa memberikan komentar

Bu, bagaimana perbandingan ideologi pancasila dengan paham ideologi besar lain didunia? apakah terdapat kekurangan/kelebihan pada suatu ideologi tersebut?
Pada ideologi tertutup apakah masyarakat cenderung taat pada peraturan pemerintah?

terima kasih..
Rendy D.R.(xii ipa 5/28)

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
maaf bu baru bisa berkomentar di blognya bu guru

bu pada zaman sekarang, banyak budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Dan yang lebih parah, budaya yang masuk ke Indonesia sangat bertolak belakang dengan budaya Indonesia, yang sangat mempengaruhi pemikiran dari para muda-mudi yang di masa mendatang akan menjadi penerus bangsa. dengan demikian, bisakah kita salahkan ideologi kita yang terbuka atas terjadinya perubahan budaya pada generasi muda zaman sekarang ?

Terima Kasih
Aditya Tri Kurniawan
XII IPA 5
01

Joe mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Bu saya mau tanya
Idiologi yang baik itu kan yang punya 3 dimensi di atas kan?
Salah satunya dimensi fleksibilitas yang dapat terus mengikuti perkembangan jaman.
Pancasila sebagai idiologi terbuka memiliki nilai instrumental
salah satunya UUD '45

Pertanyaannya apakah diamandemennya UUD '45 itu dilakukan karena menyesuaikan dengan jaman yang sekarang?
Lalu apakah UUD '45 amandemen yang terbaru sudah cocok dengan kondisi masyarakat Indonesia sekarang? Mohon penjelasannya
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Achmad Munif Prasojo / XII IPA 1 / 01

Unknown mengatakan...

Selamat malam Bu Herry
Terimakasih sudah menjelaskan materi ini
Saya mau bertanya, sepenting apakah ideologi suatu negara bagi negaranya dan bagi negara lain? Apakah saling berhubungan atau tidak? Bagaimana jika suatu negara tidak dapat mensejahterakan rakyatnya dengan ideologi tersebut? Apakah dapat berganti-ganti ideologi? Lalu bagaimana sikap pemerintah menghadapinya?
Terimakasih buu
Sekar Yorindasari
XII IPA 4/28

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum wr wb.
bu herry saya mau bertanya, dijelaskan bahwa Pancasila telah memenuhi syarat-syarat sebagai ideologi terbuka. Apabila Pancasila tidak memenuhi salah satu syarat tersebut, apa yang akan terjadi dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka?
Terima kasih.

Rizka Puteri Yulida
XII IPA 1
27

Unknown mengatakan...

assalamu'alaikum wr.wb.
maaf bu saya baru memberikan komentar di blog ibu.
saya mau bertanya, dijelaskan dalam permasalahan yang mungkin timbul dari pancasila sebagai ideologi terbuka adalah bila masyarakat pasif /tanpa reaksi ,maka Pancasila sebagai suatu idiologi negara akan menjadi tertutup, sehingga relevansinya akan hilang. lalu apa yang akan terjadi pada Indonesia jika relevansinya hilang? mohon penjelasan ibu. terimakasih.
wassalamu'alaikum wr.wb

Hendini Dwi Hapsari/XII IPS 5/13

Eorzea mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Eorzea mengatakan...

Assalamualaikum bu
mau tanya bagaimana cara yang paling tepat dalam mengamalkan kelima sila pancasila tersebut agar nantinya dapat menjadi panutan dalam kehidupan sehari2 dalam masyarakat karena sejauh yabg saya lihat saat ini banyak sekali saya temukan pelanggaran yang bertolak belakang dengan kelima sila tersebut. dan juga dasar negara kita kan tujuannya sudah bagus akan tetapi kok dalam pengamalannya masih sangat minim mulai dari penegak hukum sampai masyarakat masih belum mengamalkan ajaran yg sesuai dengan dasar negara. menurut bu herry apasaja penyebab susahnya mengamalkan ajaran yg sesuai dalam dasar negara?

ALI ZAINAL ABIDIN
XII IPS 2

Dian mengatakan...

Assalamu'alaikum Bu Herry
saya sudah membaca materi tentang Pancasila sebagai Ideologi Terbuka milik Bu Herry, di blog tertera bahwa pengertian idiologi negara menurut Nicollo Machiavelli dalam bukunya berjudul IL Principle dikatakan bahwa Idiologi adalah pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menyembunyikan dan mempertahankan kekuasaan dengan memamfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya. Yang saya mau tanyakan adalah memanfaatkan konsepsi keagamaan tersebut berarti apa ? dan tipu daya yang dimaksud dalam bentuk apa ? lalu dituliskan bahwa ciri-ciri ideologi terbuka salah satunya adalah isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkan nya menurut zamannya, saya ingin bertanya jika penafsiran tiap generasi berbeda, bukankah hal tersebut akan menimbulkan keyakinan dari sekelompok orang saja ? penafsiran dalam hal apa yang menyebabkan tiap generasi boleh menafsirkannya menurut zamannya ?
Hanya itu yang ingin saya tanyakan, saya masih belum paham dan mohon penjelasannya Bu, terima kasih
Wassalamu'alaikum wr.wb
Dian Islami Septiana Purba
XII IPS 3
No. absen 8

dhoni ainurofik mengatakan...

assalamualaikum wr wb.
bu saya posting ulang pertanyaan dri tanggal 8 september
mau tanya bu
Salah satu ciri ideologi terbuka
adalah isinya tidak instan atau
operasional sehingga tiap generasi
boleh menafsirkannya menurut
zamannya. Pada zaman sekarang ini
zaman yg sangat pesat kemajuan
teknologinya, banyak pengaruh dari
asing yg masuk ke Indonesia
termasuk pola hidup dan cara
berfikir. Bagaimana jika generasi
penerus keliru dalam menafsirkan
ideologi negara ?

dhoni ainurofik
XII ips 4

terimakasih

dhoni ainurofik mengatakan...

assalamualaikum wr wb.
bu saya posting ulang pertanyaan dri tanggal 8 september
mau tanya bu
Salah satu ciri ideologi terbuka
adalah isinya tidak instan atau
operasional sehingga tiap generasi
boleh menafsirkannya menurut
zamannya. Pada zaman sekarang ini
zaman yg sangat pesat kemajuan
teknologinya, banyak pengaruh dari
asing yg masuk ke Indonesia
termasuk pola hidup dan cara
berfikir. Bagaimana jika generasi
penerus keliru dalam menafsirkan
ideologi negara ?

dhoni ainurofik
XII ips 4

terimakasih

My Blog mengatakan...

assalamualaikum wr wb.
bu menurut Louis Althusser, idiologi adalah pandangan hidup sebab idiologi mengajarkan pada setiap orang tentang bagaimana cara menjalankan hidup di dunia bukan mengajarkan apa itu dunia. apa yang dimaksudkan dengan hal itu bisakah ibu memberi contohnya ?

terima kasih

Muhammad Rizki F. XII IPS 4/17

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Maaf bu Herry baru bisa mengirimkan komentar, saya mau bertanya tentang Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, dala artikel bu Herry tertuliskan, "Pancasila adalah suatu Ideologi yang bersifat terbuka, Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya merupakan nilai – nilai dasar yang tercermin pada sila – sila Pancasila yang berisifat tetap. Adapun penjabarannya dan realisasinya senantiasa diekpsplisitkan secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan jaman. Keterbukaan ideology Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima budaya asing, namun nilai – nilai esensial Pancasila bersifat tetap, dengan kata lain, Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan, hakikat, atau substansi Pancasila, yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan bersifat tetap. Sehingga kita bisa menerima budaya yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut sedangkan yang tidak sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut harus tegas kita tolak". Mohon penjelasan tentang perbuatan/perilaku/tindakan para pejabat negara yang saat ini kurang/tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti apa saja bu ?? Lalu bagaimana mengantisipasi perilaku tersebut agar dapat diperbaiki ??
Terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr.Wb


Arif Aditya Abyan N/XII IPA 5/3

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Maaf bu Herry baru bisa mengirimkan komentar, saya mau bertanya tentang Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, dala artikel bu Herry tertuliskan, "Pancasila adalah suatu Ideologi yang bersifat terbuka, Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya merupakan nilai – nilai dasar yang tercermin pada sila – sila Pancasila yang berisifat tetap. Adapun penjabarannya dan realisasinya senantiasa diekpsplisitkan secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan jaman. Keterbukaan ideology Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima budaya asing, namun nilai – nilai esensial Pancasila bersifat tetap, dengan kata lain, Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan, hakikat, atau substansi Pancasila, yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan bersifat tetap. Sehingga kita bisa menerima budaya yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut sedangkan yang tidak sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut harus tegas kita tolak". Mohon penjelasan tentang perbuatan/perilaku/tindakan para pejabat negara yang saat ini kurang/tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti apa saja bu ?? Lalu bagaimana mengantisipasi perilaku tersebut agar dapat diperbaiki ??
Terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr.Wb


Arif Aditya Abyan N/XII IPA 5/3

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Maaf bu Herry baru bisa mengirimkan komentar, saya mau bertanya tentang Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, dala artikel bu Herry tertuliskan, "Pancasila adalah suatu Ideologi yang bersifat terbuka, Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya merupakan nilai – nilai dasar yang tercermin pada sila – sila Pancasila yang berisifat tetap. Adapun penjabarannya dan realisasinya senantiasa diekpsplisitkan secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan jaman. Keterbukaan ideology Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima budaya asing, namun nilai – nilai esensial Pancasila bersifat tetap, dengan kata lain, Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan, hakikat, atau substansi Pancasila, yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan bersifat tetap. Sehingga kita bisa menerima budaya yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut sedangkan yang tidak sesuai dengan nilai – nilai Pancasila tersebut harus tegas kita tolak". Mohon penjelasan tentang perbuatan/perilaku/tindakan para pejabat negara yang saat ini kurang/tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti apa saja bu ?? Lalu bagaimana mengantisipasi perilaku tersebut agar dapat diperbaiki ??
Terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr.Wb


Arif Aditya Abyan N/XII IPA 5/3

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb
Saya Laras Saketi, kelas XII IPS 4, absen 15
Setelah saya membaca materi Pancasila sebagai ideologi terbuka, saya penasaran mengapa negara Indonesia menganut ideologi terbuka? apakah bisa ideologi di negara Indonesia berubah menjadi ideologi tertutup? jika bisa, apa alasannya? dan bagaimana dampaknya bagi Indonesia? terimakasih.

Nia Triansari, kelas XII IPS 4 absen 19
di masa sekarang ini, apa bisa indonesia yang tadinya menganut ideologi terbuka, berubah menjadi ideologi tertutup? apa alasannya?

Lutfiana Husnawati, kelas XII IPS 4, absen 16
bu Herry saya mau bertanya, apakah Ideologi di Indonesia sudah memiliki ketiga dimensi diatas? jika sudah, apa contoh realnya sekarang ini ya bu?
lalu, jika Indonesia mengubah Ideologi menjadi Ideologi tertutup, apakah ada dampak baik untuk Indonesia sesuai dengan keadaan sekarang ini? lalu apa dampak buruknya untuk Indonesia ya bu?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, maaf bu saya ingin bertanya mengenai pendapat ibu sendiri .. apakah benar bahwa pancasila itu merupakan ideologi yg berdasarkan kepribadiaan bangsa indonesia sejak dulu ataukah hanya idelogi gado gado semata yg berdasarkan karangan para penggagas dengan melihat ideologi ideologi bangsa lain .. terima kasih

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, maaf bu saya ingin bertanya mengenai pendapat ibu sendiri .. apakah benar bahwa pancasila itu merupakan ideologi yg berdasarkan kepribadiaan bangsa indonesia sejak dulu ataukah hanya idelogi gado gado semata yg berdasarkan karangan para penggagas dengan melihat ideologi ideologi bangsa lain .. terima kasih

Unknown mengatakan...

assalamu'alikum.. mau nanya bu..
kalau contoh Pancasila sebagai ideologi terbuka itu apa saja ya..
sekian terimakasih..
Wassalam

David Prasetyo mengatakan...

Baca juga: Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

maylaw mengatakan...

Bu mau tanya. sebutkan dan jelaskan kriteria ideologi yang dapat bertahan menghadapi perubahan!

Unknown mengatakan...

pancasila adalah ideologi terbuka apa saja yg boleh dan tidak dlam asas keterbukaan ??

Unknown mengatakan...

pancasila adalah ideologi terbuka apa saja yg boleh dan tidak dlam asas keterbukaan ??

DCAja mengatakan...

thanks,
bekasi

Posting Komentar