Pages

Rabu, 15 Agustus 2012

Sosok yang tak pernah bisa tergantikan


My Beloved Father and Mother



 SOSOK YANG TAK PERNAH BISA TERGANTIKAN

                       Empat belas tahun yang lalu,hari Sabtu tanggal 14 Februari tahun 1998,ayah tercintaku Bapak Raden Indiaman,meninggalkanku tuk selamanya, menghadap tuhannya "Allah SWT" dalam usia 69 tahun, saat itu walaupun telah berusaha untuk ikhlas,aku tetap tak mampu menahan tangisku,aku tak kuasa manahan kesedihanku !Terasa lemas seluruh tubuhku saat mobil jenasah membawa jenasah ayahku menuju pemakaman "Taman Makam Pahlawan Purbosaroyo", dan kembali aku teteskan air mataku saat jenasah ayahku dimasukkan ke dalam liang lahat,Ayah....Ayah....Ayah....selamat jalan, Insya Allah Surga menanti kedatanganmu, karena kuyakin semasa hidupmu,selalu kusaksikan bahwa engkau adalah sungguh sosok yang sangat sedehana,santun,jujur,dermawan,dan penyayang dengan sesama makhluk Allah,walau engkau seorang pejabat di lingkungan pabrik gula,yang saat itu begitu identik dengan kemewahan sekaligus sebagai ketua komisi di DPRD kab Pekalongan ,tapi...sungguh ,tak pernah kau bawa pulang uang haram,tak pernah kau curi uang rakyat,Subhanallah...yang kutahu,justru sering kau bagi-bagikan rejeki yang kau dapatkan untuk orang-orang yang membutuhkannya...Ayah...aku menjadi saksi dari tindakan muliamu ini,yang Insya Allah walau sangat sulit,aku akan berusaha untuk menirunya!! Selamat jalan...selamat beristirahat di sisi Allah,doa dan bacaan Surah Yassin,Insya Allah tak pernah kutinggalkan,kukirim untukmu disetiap akhir sholatku,Ayah !!!
                    Disaat aku telah mulai bisa menghilangkan kesedihanku atas meninggalnya ayahku,ibuku tercinta R.A.Hermien Sulasikin,kembali dipanggil oleh Allah SWT ,malam Jumat tanggal 28 Juni tahun 2012.Walaupun ibuku meninggal dalam keadaan sakit,selama sembilan belas bulan tergetak lemas di atas tempat tidur,tapi...kepergian ibuku tetap  bagaikan petir di siang hari,yang membuatku sangat terpukul,sedih...aku sedih...dan sangat sedih! walaupun aku bisa ikhlas,aku bisa menerima kepergian ibuku,tapi sungguh,sangat aku rasakan,bahwa aku telah kehilangan sosok yang tak pernah bisa tergantikan , seorang ibu yang melahirkanku,membesarkanku,mendidikku hingga aku mampu menjadi seorang istri dan seorang ibu yang Insya Allah Sholehah !! terima kasih ibu...terima kasih...tanpa didikanmu aku tak mungkin bisa seperti ini !! Insya Allah,surga telah menunggu sebagai  balasanmu,Ibu!! Ibu...sembilan belas bulan aku merawatmu,tanpa pernah merasa lelah,tanpa pernah merasa capai,dari menyuapi makan,memandikan,menemani tidur,membimbing berdoa dan sholat,hingga membersihkan kotoran, sungguh...masih kurasakan...bahwa semua yang aku lakukan untuk ibu adalah suatu tindakan yang tidak aku rasakan sebagi suatu  beban,dan kulakukan tanpa pernah mengeluh !Ibu...hari-hariku menjadi sangat sepi tanpa engkau di sampingku,tak bisa lagi kucium pipimu dan tak lagi bisa kupinta doamu !Ibu...aku ingin suatu saat kau datang padaku,walau hanya dalam mimpiku ! Ibu...seperti yang selalu aku lakukan untuk ayah,aku hanya mampu mengucapkan selamat jalan...selamat beristirahat di sisi Allah SWT,doa dan bacaan Surah Yassin,Insya Allah tak pernah kutinggalkan,akan selalu kukirim untukmu disetiap akhir sholatku,Ibu !!!
           Ayah...Ibu...sekali lagi,sungguh...kalian adalah sosok yang tak bisa tergantikan dalam kehidupanku,tak kan pernah bisa ,tak kan pernah bisa tergantikan!! Robbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumma kamaa robbayanii shoghiiraa !!

 Created By : Dra. Herry Murti

My Beloved Father !

29 years ago (24 Maret 1984),in my wedding day with my Dad and Mam !

My beloved Mother !

6 komentar:

  1. iya bu, saya juga sudah merasakan kehilangan ayahanda tercinta. walaupun rasanya sedih tapi mungkin itu semua sudah menjadi kehendak Yang Mahakuasa

    BalasHapus
  2. Allah Maha Besar, hanya Allah yang tau apa akan terjadi di masa depan.
    Membaca postingan ini, membuat saya sangat bersyukur, dengan kedua orangtua saya, yang Alhamdulillah, masih menemani saya di dunia ini.
    Sungguh saya belum bisa membayangkan bagaimana hidup saya tanpa mereka. Karena itulah saya tak pernah berhenti berdoa pada Allah SWT untuk senantiasa melindungi kedua orang tua saya dimanapun mereka berada.
    Terimakasih bapak dan ibuku, terimakasih bu herry..
    tulisan ini semakin membangkitkan semangat saya untuk menjadi insan lebih baik lagi, agar semua pengorbanan kedua orangtua saya tidak akan sia-sia :)

    Faatihah Hijriyahtia
    XII IPA 5_15

    BalasHapus
  3. Banyak hal yang mengingatkan kita pada orang tua
    Salah satu ayat pegangan saya:
    Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
    sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.
    (Amsal 1:8-9)
    Suliatun/ XII IPA 3/ 30

    BalasHapus
  4. Assalamu'alaikum, wr, wb.
    Ibu, kisah ini sungguh menyentuh hati saya. Tak pernah terpikirkan dalam benak saya bahwa kehilangan orang tua kita kelak sangat menyesakkan. Saya bukanlah anak yang berbakti kepada orang tua saya, karena kebaikan apapun tak akan bisa membalas kebaikan mereka. Ibu relakanlah mereka menjadi kekasih Allah SWT di surga sana, amin ya rabb. Pastikan kebaikan mereka takkan pernah sia-sia, dengan menjalani kehidupan dan menjadi manusia dengan sebaik mungkin. Kisah ibu membuat saya mulai memikirkan kehidupan dan orang tua saya. Saya akan membuat mereka menangis, tapi bukan air mata kesedihan melainkan air mata kebahagiaan. Ya Allah, berikanlah orang tua kami tempat yang terbaik dan jadikanlah mereka sebagai kekasihmu kelak. amin...
    [Mutia XII IPS 1/21]

    BalasHapus