SISTEM PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT
Pokok-pokok sistem pemerintahan Amerika Serikat adalah :
1. Negara Amerika Serikat adalah suatu negara federasi/serikat
yang memiliki 50 negara bagian dengan pusatnya Washington D.C yang berbentuk
republic .Sedangkan sistem pemerintahan
yang dianut adalah Sistem Pemerintahan Presidensial, sehingga presiden
disamping sebagai pemegang kekuasaan sebagai kepala pemerintahan juga sekaligus
sebagai kepala negara.
2. Adaya pemisahan kekuasaan yang tegas antara
eksekutif, legislatif dan yudikatif yang biasa disebut dengan “Separation
of Power Teory” yang diilhami ajaran Trias Politika dari Montesquieu
yang mengajarkan bahwa kekuasaan dalam sustu negara harus dipisahkan dalam
3(tiga) kekuasaan yaitu :
a.legislatief : kekuasaan yang membuat Undang-Undang
b.Eksekutif : kekuasaan yang menjalankan Undang-Undang
c.Yudikatif : kekuasaan yang mengawasi jalannya UU dan
menjatuhkan sanksi bagi pelanggar UU
, hal ini dilakukan dalam rangka agar tercipta adanya check and balance sehingga
tidak ada kekuasaan yang terlalu dominan.
Penjelasan :
·
Kekuasaan eksekutif
dipegang oleh Presiden yang dipilih oleh rakyat. Presiden berkedudukan sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden dan wapres dipilih melalui
Pemilu, sehingga tidak bertanggung jawab pada Kongres.tetapi jika presiden
dinyatakan melakukan kejahatan dan pelanggran berat(high crimmines and
misdemeasnors),yaitu kegiatan melawan negara seperti :penghianatan,korupsi
besar ,dll maka presiden bisa dipecat (impeachment)
·
Kekuasaan legislatif
berada pada parlemen yang disebut Konggres(congress). Konggres terdiri dari 2 kamar, yakni Senat dan House of Representatif. Anggota
Senat(perwakilan negara bagian) perwakilan
tiap tiap negara bagian masing-masing 2. jadi ada 100 senator. Sedangkan House of Representatif (DPR) ditentukan
berdasarkan jumlah penduduk.
·
Kekuasaan yudikatif
berada pada Mahkamah Agung (Supreme of
Court) yang bebas dan merdeka ,tidak bisa dipengaruhi oleh kekuasaan
lainnya.
3. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai.
Ada dua partai yang dominan di Amerika Serikat, yakni Partai Demokrat dan
Republik.
4. Sistem Pemilu menggunakan sistem distrik.
Perbedaan Pemilu System Distrik dan System Proporsional
Macam sisitem Pemilu :
Pemilu
memiliki berbagai macam sistem, tetapi ada dua sistem yang merupakan prinsip
dalam pemilu. Sistem tersebut adalah: system distrik dan system proporsional
1. Sistem distrik, yaitu :
Sistem yang berdasarkan
lokasi daerah pemilihan, bukan berdasarkan jumlah penduduk. Dari semua calon,
hanya ada satu pemenang. Dengan begitu, daerah yang sedikit penduduknya
memiliki wakil yang sama dengan daerah yang banyak penduduknya, dan tentu saja
banyak suara terbuang. Karena wakil yang akan dipilih adalah orangnya langsung,
maka pemilih bisa akrab dengan wakilnya.
Sebagai sebuah sistem, sistem distrik memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem lainnya.
Kelebihan tersebut diantaranya:
• Sistem ini mendorong terjadinya integrasi antar partai, karena kursi kekuasaan yang diperebutkan hanya satu.
• Perpecahan partai dan pembentukan partai baru dapat dihambat, bahkan dapat mendorong penyederhanaan partai secara alami.
• Distrik merupakan daerah kecil, karena itu wakil terpilih dapat dikenali dengan baik oleh komunitasnya, dan hubungan dengan pemilihnya menjadi lebih akrab.
• Bagi partai besar, lebih mudah untuk mendapatkan kedudukan mayoritas di parlemen.
• Jumlah partai yang terbatas membuat stabilitas politik mudah diciptakan
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sistem ini juga memiliki kelemahan, diantaranya:
• Ada kesenjangan persentase suara yang diperoleh dengan jumlah kursi di partai, hal ini menyebabkan partai besar lebih berkuasa.
• Partai kecil dan minoritas merugi karena sistem ini membuat banyak suara terbuang.
• Sistem ini kurang mewakili kepentingan masyarakat heterogen dan pluralis.
• Wakil rakyat terpilih cenderung memerhatikan kepentingan daerahnya daripada kepentingan nasional.
• Sistem ini mendorong terjadinya integrasi antar partai, karena kursi kekuasaan yang diperebutkan hanya satu.
• Perpecahan partai dan pembentukan partai baru dapat dihambat, bahkan dapat mendorong penyederhanaan partai secara alami.
• Distrik merupakan daerah kecil, karena itu wakil terpilih dapat dikenali dengan baik oleh komunitasnya, dan hubungan dengan pemilihnya menjadi lebih akrab.
• Bagi partai besar, lebih mudah untuk mendapatkan kedudukan mayoritas di parlemen.
• Jumlah partai yang terbatas membuat stabilitas politik mudah diciptakan
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sistem ini juga memiliki kelemahan, diantaranya:
• Ada kesenjangan persentase suara yang diperoleh dengan jumlah kursi di partai, hal ini menyebabkan partai besar lebih berkuasa.
• Partai kecil dan minoritas merugi karena sistem ini membuat banyak suara terbuang.
• Sistem ini kurang mewakili kepentingan masyarakat heterogen dan pluralis.
• Wakil rakyat terpilih cenderung memerhatikan kepentingan daerahnya daripada kepentingan nasional.
2. Sistem proporsional, yaitu :
sistem yang berkiblat pada
jumlah penduduk yang merupakan peserta pemilih. Berbeda dengan sistem distrik,
wakil dengan pemilih kurang akrab karena wakil dipilih lewat tanda gambar.
Sistem proporsional banyak dianut negara multi-partai, seperti Indonesia,
Italia, Belanda, dan Swedia.
Kelebihan-kelebihan sistem proporsional diantaranya adalah:
• Dianggap lebih mewakili suara rakyat karena perolehan suara partai sama dengan persentase kursinya di parlemen.
• Setiap suara dihitung dan tidak ada yang terbuang, hingga partai kecil dan minoritas bisa mendapat kesempatan untuk menempatkan wakilnya di parlemen. Hal ini sangat mewakili masyarakat heterogen dan pluralis.
Kelebihan-kelebihan sistem proporsional diantaranya adalah:
• Dianggap lebih mewakili suara rakyat karena perolehan suara partai sama dengan persentase kursinya di parlemen.
• Setiap suara dihitung dan tidak ada yang terbuang, hingga partai kecil dan minoritas bisa mendapat kesempatan untuk menempatkan wakilnya di parlemen. Hal ini sangat mewakili masyarakat heterogen dan pluralis.
Kekurangan-kekurangan sistem proporsional diantaranya:
• Berbeda dengan sistem distrik, sistem proporsional kurang mendukung integrasi partai politik. Jumlah partai yang terus bertambah menghambat integrasi partai.
• Wakil rakyat kurang akrab dengan pemilihnya, tapi lebih akrab dengan partainya. Hal ini memberikan kedudukan kuat pada pimpinan partai untuk memilih wakilnya di parlemen.
• Banyaknya partai yang bersaing menyebabkan kesulitan bagi suatu partai untuk menjadi mayoritas. Hal ini menyebabkan sulitnya mencapai stabilitas politik dalam parlemen, karena partai harus menyandarkan diri pada koalisi.
Sejarah Perkembangan Pemilu di Indonesia
Pemilihan umum di Indonesia pertama kali diadakan pada tahun 1955. Saat itu, pemilu diadakan dua kali, untuk anggota DPR pada bulan September dan Konstituante pada bulan Desember. Pemilu ini merupakan pemilu proporsional. Pemilu saat itu menghasilkan 27 partai dan 1 perorangan. Ada 4 partai yang memperoleh suara terbanyak pada pemilu tersebut, yaitu Masyumi, PNI, NU, dan PKI.
Pada zaman Demokrasi Terpimpin, Presiden Soeharto menyusutkan partai menjadi 10, yaitu PNI, Masyumi, NU, PKI, Partai Katolik, Partindo, Partai Murba, PSII Arudji,dan partai Islam Perti. Partai-partai tersebut mengikuti pemilu pada tahun 1971, karena di zaman Demokrasi Terpimpin tidak ada pemilu.
Setelah Demokrasi Terpimpin yang semi otoriter runtuh, pemilu kembali diadakan pada zaman Demokrasi Pancasila, dengan Golkar sebagai pemenangnya. Pemilu pada zaman ini hanya terdiri dari 3 peserta, yaitu PPP, PDI, dan Golkar. Hal ini terus berlangsung sampai zaman Reformasi.
Pada zaman Reformasi, pemilu diadakan dengan diikuti 48 partai, dan yang berhasil duduk di DPR sebanyak 21 partai. Kemudian pada tahun 2004, Indonesia untuk pertamakalinya mengadakan pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Selain itu, pemilu 2004 diikuti oleh 24 partai. Pemilu 2004 menghasilkan Susilo Bambang Yudhoyono dan M. Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Kemudian di tahun 2009, pemilu diadakan kembali dengan diikuti 44 partai, dan memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Electoral
College
Dalam
sistem pemilu Amerika Serikat, pilihan rakyat tidak mutlak menentukan
kemenangan seorang calon presiden/kandidat,karena dalam pelaksanana pemilihan
calon presiden dan wakil presiden,Amerika Serikat menggunakan system “Electoral College”
Sistem
Electoral College adalah
Electoral College adalah dewan pemilih yang
akan memilih presiden. Anggotanya dipilih oleh rakyat pada hari pemilu. Para
utusan itu sudah berjanji di awal untuk memilih kandidat tertentu.
Jumlah
utusan pada dewan pemilih itu adalah
Dua orang ditambah jumlah anggota DPR dari
negara bagian tersebut. Sehingga, beberapa negara bagian memiliki jumlah utusan
terbanyak, seperti misalnya, california, dan menjadi sangat menentukan dalam
pemenangan pemilu. Dengan demikian, pemilihan presiden dan wakil
presiden sebenarnya adalah pemilu dengan cara tidak langsung,melainkan
diwakilkan pada dewan pemilih,karena
pemenangnya ditentukan oleh suara para pemilih dalam Electoral College,Pada
hari pencoblosan.
Tata
cara pelaksanaan pemilu preside dan wakil presiden di Amerika:
Dalam rangka
pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden di Amerika,rakyat melaksanakan
hak pilihnya sebanyak dua dua kali,yaitu
:
·
Pertama,
untuk memilih calon presiden yang populer.
·
Kedua,
untuk memilih utusan berjumlah 538 yang mewakili 50 negara bagian.Utusan inilah
yang berhak memilih presiden. Jadi, pilihan rakyat hanya berguna untuk menentukan popularitas
kandidat.
Created
By : Dra.Herry Murti
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusBu Herry saya mau tanya, dalam materi kan dijelaskan "Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme of Court) yang bebas dan merdeka ,tidak bisa dipengaruhi oleh kekuasaan lainnya." Apakah dalam prakteknya MA di Amerika Serikat ini benar merdeka atau ada suatu penyimpangan yang terjadi di dalamnya?
Egy Dia Saputri
XII IPA 1/07
Assalamu'alaikum...
BalasHapusmaaf sebelumnya jika pertanyaan saya sedikit keluar dari materi di atas bu,
Komunisme merupakan ideologi yang menghendaki penghapusan pranata kaum kapitalis serta berkeinginan membentuk masryarakat kolektif agar tanah dan modal (faktor produksi) dimiliki secara sosial dan pertentangan kelas serta sifat kekuatan menindas dari negara tidak berlangsung lagi. Hanya saja Dalam setiap upaya-upaya untuk menanamkan ideologinya itu, Paham komunis berusaha mengambil jalan pintas yakni dengan jalan revolusi dengan metode kekerasan. Hal inilah yang menyebabkan antipati masyarakat dunia terhadap paham ini.
Yang saya tanyakan, apakah ada persamaan antara ideologi Pancasila dengan ideologi komunis dari segi tujuannya? Jika ada, mohon disebutkan apa saja itu, terimakasih bu.
Zulfa Nurul Latifah, XII IPS 3 / 35
mengapa pada saat pemilu presiden dan wakil presiden,rakyat Amerika diharuskan memilih calon presiden yang populer?
BalasHapusAndhy Hanum Salsabiela, VII SMPI AL-Azhar 13 Surabaya
nama saya jessica no hp saya 082119646906 tolong tlp saya jika anda kesepian
BalasHapussaya sekolah saya sekolah di SMA petra 5 surabaya saya "WONG EDAN"
JOMBLO+alay jika ada yang mau kenalan hub saya y
mwaaacchhhhh:*
trima kasih gan sangat bagus dan menarik bgt :D
BalasHapussekedar informasi ya kawan bagi anda yang kesulitan ngurus" surat" penting ,sim.stnk,dll bisa gunakan jasa" dibawah ini trimakasih
biro jasa stnk
biro jasa sim
biro jasa bpkb
biro jasa perizinan
>>PEMBESAR PENIS ALAMI
BalasHapus>>COBRA OIL
>>KLG
>>OBAT KLG ASLI
KING COBRA OIL
COBRA OIL SUPER
OBAT PEMBESAR ALAT VITAL
MINYAK COBRA
HARGA COBRA OIL
VIMAX
COBRA OIL ASLI
CARA PAKAI COBRA OIL
PEMBESAR ALAT VITAL
PEMBESAR PENIS PERMANEN
VIMAX ASLI
ALAT VAKUM
VAKUM PENIS
VACUM PENIS
PRODUK VIMAX ASLI
VACCUM PENIS
ALAT PEMBESAR PENIS
Hanya butuh 1 ID bisa main 8
BalasHapusJenis Permainan dan menjadi Jutawan.
Ayo Gabung bersama kami Bosku.
arena-domino.net
Buktikan Sendiri Bossku!